)
3 Konsep Digital Marketing
Munculnya berbagai macam smartphone serta akses internet yang semakin mudah, membuat banyak orang beralih ke bidang bisnis digital. Baik penyedia maupun konsumen mendapatkan kemudahan dalam transaksi jual beli di sini. Selain itu layanan konsumen juga semakin baik, seiring dengan keterbukaan informasi.
Namun, membangun konsep digital marketing tidak mudah. Hambatan yang sering kali muncul bagi mereka yang baru mulai beralih ke bisnis adalah banyaknya pesaing serta kondisi pasar yang kerap berubah. Oleh karena itu, Anda perlu menyusun konsep digital marketing agar distribusi produk ke konsumen tetap lancar. Ada tiga kunci yang bisa Anda pahami dan kuasai ketika memasuki dunia digital marketing, antara lain:
1. Content Marketing
Istilah content marketing mulai lahir saat internet serta berbagai platform media sosial mulai merebak dan menjadi kebutuhan setiap orang. Konsep ini mengandalkan strategi yang pas agar interaksi antara Anda dengan para pelanggan dikelola dengan baik. Hal yang biasa dilakukan adalah dengan mengandalkan kekuatan digital contents untuk merebut consumer’s mind.
Secara umum content marketing merupakan salah satu rencana strategi pemasaran yang dilakukan untuk menarik perhatian dari konsumen. Definisi lainnya menyebutkan bahwa content marketing adalah konsep yang dibuat untuk menciptakan konten yang mewakili industri mereka, membangun sebuah brand, dan membangun citra perusahaan agar kredibel. Konten yang diberikan bisa digunakan untuk mendorong para audiens untuk menjadi konsumen produk. Mulailah dengan membuat konten yang bisa menciptkan relasi bersahabat secara dua arah. Ajak mereka agar membangun komunikasi dengan brand Anda, sehingga mereka mendapatkan informasi yang jauh lebih lengkap.
2. Marketing Funnel
Konsep digital ini merupakan salah bentuk lain dari customers journey. Salah satu contoh dari konsep ini adalah seorang calon konsumen yang menemukan produk Anda dari aktivitas di internet misalnya dari Google Ads, Instagram Ads, review internet, dan banyak lagi lainnya. Proses mengenal hingga menjadi pelanggan setia bisa terjadi lewat strategi ini.
Lewat konsep ini Anda bisa mengetahui bagaimana calon konsumen bisa memiliki informasi hingga akhirnya membeli sebuah produk. Jalur-jalur yang mereka lalui dalam proses tersebut, jika volumenya besar tentu bisa Anda manfaatkan agar produk lebih banyak lagi terjual. Dari sini Anda juga bisa terhindar dari konsep promosi yang sia-sia dan tidak tepat sasaran. Cost untuk promosi tentu bisa lebih dioptimalkan lagi untuk pembangunan citra sebuah brand atau memuat iklan yang semakin meyakinkan mereka.
3. Customer Lifetime Value (CLV)
Customer Lifetime Value merupakan nilai yang diberikan oleh konsumen Anda selama dia masih menjadi pelanggan. CLV menjadi penting untuk rancangan strategi pemasaran maupun distribusi sebuah produk.
Penerapan CLV bisa memprediksi berapa jumlah produk yang akan dibeli konsumen di masa mendatang berdasarkan data pembeliannya. CLV bisa mengukur berapa value yang bisa diterima dari seorang pelanggan. Salah satunya adalah kemungkinan mereka melakukan transaksi berikutnya di masa mendatang.
Dengan adanya CLV ini Anda bisa mengetahui nilai finansial dari setiap pelanggan, sehingga bisa menjaga hubungan bisnis dengan baik. Dari nilai CLV ini juga Anda bisa menyesuaikan strategi bisnis dengan mereka, agar kebutuhan masing-masing bisa saling terpenuhi. Pada dunia digital mempertahankan dan memelihara hubungan dengan pelanggan adalah aspek yang paling penting.
Melalui konsep ini, Anda juga bisa merancang berbagai program baru agar bisa mengisi kekosongan karena kehilangan sejumlah pelanggan. Strategi dan langkah yang Anda tempuh bisa menentukan sejauh mana pelanggan yang pergi bisa ditarik kembali.